Bukan Permulaan Hidup Kita Di Pandang Tetapi Bagaimana Pengakhiran Hidup Kita Sebagai Ukuran

Assalamualaikum

Kelahiran kita di sambut dengan tangisan kegembiraan. Laungan azan di perdengarkan untuk mengakui kebesaran Ilahi.

Permulaan hidup kita adalah satu perjalanan yang panjang. Di situ kita mula mengembara mencari jati diri kita.

Ada yang di uji dengan kepandaian.

Ada yang di uji dengan emosi

Ada yang di uji dengan kesenangan

Ada yang di uji dengan kemiskinan

Ada yang di uji dengan pangkat yang tinggi

ada yang di uji dengan soal anak

dan ada yang di uji soal jodoh.

Di situlah kepelbagaian ujian di hidangkan. Untuk melihat sejauh mana kebergantungan kita pada Allah. Kita manusia sering alpa, iman turun naik. Adakala turun tak naik-naik, naik jatuh menjunam.

Kadang buat baik dan kadang terlalai dek sirna duniawi.

Jadi kuatkan hati dan diri kita untuk berpegang pada rukun islam dan rukun iman.

Pada kita cukup sudah amalan yang kita lakukan. Bersedekah, solat dan sebagainya.
 

Melihat orang lain, cetusan hati berkata :

Neraka tempat kau, tengok aku cukup baik jaga semuanya.

Dalam tak sedar kita sama seperti dia. Soal dosa dan pahala seseorang ini tidak tak dapat kita ramal. Mana tahu dia bertaubat nasuha dan dekatkan diri pada Allah dan lebih baik di sisi Allah.

Acik menaip ini untuk mengingatkan diri acik ini.

Allah tak pandang permulaan hidup kita, tetapi Allah memandang pengakhiran hidup kita.

Ya Allah Takutnya,adakah saat ajal di jemput dapat tak menyebut nama Allah dan mengucap dua kalimah syahadah. Allahurabbi, bantulah hambamu ini agar selalu dekat denganmu.

Selagi ada helaan nafas ini marilah kita kembali jalan pulang. Dekatkan diri pada Allah dan mari kita kita muhasabah diri.